Selengkapnya

Link Download Power Point


Makalah Hadis Tarbawi (Larangan Pencemaran Dan Polusi Serta Perhatian Terhadap Kekayaan Hewani)

Makalah Hadis Tarbawi (Larangan Pencemaran Dan Polusi Serta Perhatian Terhadap Kekayaan Hewani)

BAB I
PENDAHULUAN

Di dalam islam segala sesuatunya telah di atur, begitu juga dalam menjaga kelestarian alam dan kekayaan hewani. Untuk menjaga alam dan kelestarian hewani harus di jaga keseimbangannya. Salah satu hal yang bisa merusak alam yaitu dengan adanya pencemaran lingkungan yang pada zaman sekarang ini marak terjadi. Selain pencemaran lingkungan, pada zaman sekarang ini juga banyak adanya pemburuan hewan yang di lakukan hanya untuk kesenangan saja. Dalam makalah ini akan di bahas tentang larangan pencemaran dan polusi serta perhatian terhadap kekayaan hewani berdasarkan perspektif hadits yang diriwayatkan oleh Abu dawud dan imam Nasai.  


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hadits larangan pencemaran dan polusi

1. Hadits

عن معاذ بن جبل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم {اتقوا الملاعن الثلاثة البراز فى الموارد و قارعة الطريق والظل} (رواه أبو داود فى السنن, كتاب الطهارة, باب المواضع التى نهى النبي عن البول فيها).

2.      Terjemah

 Dari Muadz bin Jabal R.A, dia berkata : Rosulullah saw bersabda : takutilah tiga macam tempat buang air terlaknat, yaitu buang air besar di sumber air, di tengah jalan, dan di tempat berteduh.

3.      Mufrodat

4.      Biografi Perawi

Nama lengkapnya adalah Abu dawud sulaiman bin Al Asyats bin Ishaq bin Basyir bin Syaddad bin Amr bin Imran Al Azdi As Sijistani. Beliau lahir di kota Azd daerah Sijistan lahir tahun 202 H atau 817 M, dan beliau meninggal dunia di Basrah pada bulan Syawal tahun 275 H atau 889 M. Beliau selalu berkelana ke banyak negeri, menghimpun, menyusun dan mendengarkan hadits-hadits  seperti ke Khurasan, Irak, Syam, Hijaz dan Mesir. Beliau tekun belajar hampir kepada semua ahli hadits dan para hafidz hampir di semua negara islam yang terkenal saat itu. Beliau juga tekun dalam mengajarkan ilmu yang beliau dapat kepada murid-murid beliau yang hampir semuanya menjadi ahli hadits dan fuqaha.  


5.      Keterangan

6.      Aspek Tarbawi

a.       Harus menjaga adab jika hendak buang air.
b.      Peringatan Rosulullah tentang tempat yang terlaknat untuk buang air.
c.       Buang air pada sumber air, di tengah jalan, dan tempat berteduh merupakan sebuah 

B.     Hadits Perhatian terhadap Kekayaan Hewani

1.      Hadits

عَنْ الشَّرِيدَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : { مَنْ قَتَلَ عُصْفُوْرًا عَبَثًا عَجَّ إلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُوْلُ يَا رَبِّ إنَّ فُلَانًا قَتَلَنِي عَبَثًا وَلَمْ يَقْتُلْنِي لِمَنْفَعَةٍ}
(رواه النسائ فى السنن, كتاب الضحايا, باب من قتل عصفورا بغيرحقها)

2.      Terjemah

Barang siapa membunuh seekor burung pipit dengan cara dipermainkan maka burung tersebut akan melaporkan kepada Allah pada hari kiamat sambil berkata “ wahai Tuhanku si fulan telah membunuhku dengan cara di permainkan dan tidak membunuhku karena suatu manfaat.” (Riwayat An Nasai, kitab berburu, bab memburuh burung tanpa alasan yang benar)

3.      Mufrodat

4.      Biografi Rowi

Beliau adalah Al Haafidz Abu Abdurrahman Ibnu Syuaib Ibnu Ali Ibnu Bahar Ibnu Sinan Ibnu Dinar An Nasai, beliau lahir di desa Nasa sebuah desa terkenal di khurasan pada tahun 215 H. Imam Nasai pernah berguru pada beberapa guru besar seperti Ishaq ibnu Rahawaih, Ishaq ibnu Hubaib ibnu Syahid, Sulaiman ibnu Asy’ats, Ishaq ibnu Syahiin, Al Haarits ibnu Miskin, dan masih banyak lagi para Hafidz dan para ulama’ besar yang pernah menjadi gurunya.

5.      Keterangan

Dari hadits dapat dipahami bahwa tidak boleh memperlakukan binatang secara sewenang-wenang misalnya membunuh binatang dengan cara dipermainkan. 

6.      Aspek Tarbawi

a.     Larangan membunuh hewan dengan cara dipermainkan
b.     Larangan untuk menyakiti hewan
c.     Sebagai makhluk ciptaan Allah kita wajib menjaga kelestarian alam dan segala sesuatu yang ada didalamnya

BAB III
PENUTUP

Untuk menjaga kelestarian alam di butuhkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap alam ini. Dengan tidak melakukan pencemaran dan polusi serta perhatian terhadap kekayaan hewani dapat menjaga kelestarian alam. Dalam islam telah di atur segala sesuatunya, maka dari itu sebagai umat islam harus bisa menjaga ciptaan Allah SWT dan tidak merusaknya dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.



Lihat Makalah Lain :





 
Top
close