Selengkapnya
Link Download Power Point
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembahasan-pembahasan epistimologi, ternyata hanya aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian besar dari filosof sehingga mengesankan bahwa seolah- oalh wilayah pembahasan epistimologi hanya pada aspek-aspek tertentu. Hal ini menimbulkan kesan seolah- olah cakupan wilayah pembahasan epistimologi itu hanya terbatas sumber dan metode pengetahuan, bahkan epistimologi sering hanya diidentikan dengan metode pengetahuan. Terlebih lagi ketikka dikaitkan dengan ontology dan aksiologi secara sistematik, seseorang cenderung menyederhanakan pemahaman sehingga memakai epistimologi sebagai pemikiran, ontologi sebagai objek pemikiran sedang aksiologi sebagai hasil pemikiran sehingga senantiasa berkaitan dengan nilai baik yang bercorak positif maupun negative.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Epistimolog
Secara etimologi, Epistimologi berasal dari bahasa yunani yaitu episteme berarti pengetahuan sedangkan logos berarti teori, uraian atau alasan.
2. Hakikat Epistimologi
Epistimologi berkaitan dengan filsafat walaupun objeknya tidak merupakan ilmu yang empiric justru karena epistimologi menjadi ilmu dan filsafat sebagai objek penyelidikannya.
3. Pendekatan dan Metode Perolehan Ilmu Pengetahuan
Adapun pendekatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan antara lain:
Septisme
Aliran keraguan
Empirisme
Rasionalisme
Aliran yang menggabungkan pendekatan empiris dan rasionalisme
Intuisi
Wahyu
Sedangkan metode yang dapat digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan menurut Socrates dapat dilakukan melalui dialektik yang ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
Dialektik
Konferensi
Tentative provisional
Empiris induktif
Konsepsional
Sementara dalam pandangan filsafat pendidikan Islam metode memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut :
Kasbi (khusuli)
Laduni (khudluri)
4. Teori Ilmu Pengetahuan
Menurut Brubacher ada beberapa teori pengetahuan sebagai berikut :
a. Teori pengetahuan menurut Correspondence
b. Teori pengetahuan menurut Consistency
c. Teori pengetahuan Intuisi
d. Teori pengetahuan menurut Pragmatisme
e. Teori pengetahuan menurut Authorithy.
5. Implikasi Ilmu Pengetahuan dalam Proses Pendidikan Islam
BAB III
PENUTUP
Ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusi dan untuk memperolehnya perlu dilakukan usaha dan kerja keras. Dengan Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia ia akan mengenal adanya Tuhan (ma’rifatullah).
Ilmu pengetahuan dalam Islam diharapkan akan mampu membawa kepada kebaikan manusia dan kebaikan masyarakat dan kemanusiaan pada umumnya. Islam menyangkut derajat Ilmu dan Ulama’ yang membawa dan mengajak kepada kebaikan dan kekuatan kaum muslimin.
Lihat Makalah Lain :