Selengkapnya

Link Download Power Point


Makalah Hadis Tarbawi (Miras dan Amoral Intertainmen, serta Busana dan Aksesoris Cermin Jiwa)

Makalah Hadis Tarbawi (Miras dan Amoral Intertainmen, serta Busana dan Aksesoris Cermin Jiwa)

BABI
PENDAHULUAN

Minuman keras menyebabkan peminumnya tidak mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak dapat bersosialisasi dengan baik bahkan dapat memicu tindakan kriminal. Kemudian amoral entertainment yang hanya memperdulikan sesamanya. Tentu hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai moral.

Pakaian tak lepas dari kehidupan manusia karena kehidupan manusia haruslah sesuai syari’at Islam, yang mana telah diatur oleh Al – Qur’an. Maka, manusia haruslah berpakaian sesuai dengan yang telah diatur oleh Allah SWT. Berpakaian sesuai dengan syari’at Islam, akan membuat kita merasa itu adalah sebuah kewajiban untuk menjaganya agar tetap dengan aturan yang ada.

Aksesoris wanita merupakan pelengkap untuk mempercantik dirinya, namun itu merupakan hal sekunder dari kebutuhan mereka. Menggunakan aksesoris itu boleh namun harus ada batasannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Materi Hadits

1.    Hadits 42 : Miras dan Amoral Intertainment
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَريِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { لَيَشْرَبَنَّ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي الْخَمْرَ يُسَمُّونَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُءُوسِهِمْ بِالْمَعَازِفِ وَالْمُغَتِّيَاتِ يَخْسِفُ اللهُ بِهِمْ الْأَرْضَ وَ يَجْعَلُ مِنْهُمْ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ } .
(رواه ابن ماجه فى السنن, كتاب الفتن, باب العقوبات)

2.    Hadits 43 : Busana dan Aksesoris Cermin Jiwa
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم : { صِنْفانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأذْنَابِ البَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَاِريَاتٌ مُمِيْلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ البُخْتِ المَائِلَةِ لَا يَذْخُلْنَ الجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا و كَذَا } .
(رواه مسلم في الصحيح, كتب اللباس والزينة, باب النساء الكاسيات العاريات المائلات المميلات)

B.     Terjemah Hadits

1.    Hadits 42 : Miras dan Amoral Intertainment
2.    Hadits 43 : Busana dan Aksesoris Cermin Jiwa

C.     Mufrodat

1.      Hadits 42 : Miras dan Amoral Intertainment
2.  Hadits 43 : Busana dan Aksesoris Cermin Jiwa

D.    Biografi Perawi

1.      Hadits 42 : Miras dan Amoral Intertainment

Abu Malik Al-Asy’ari merupakan salah seorang sahabat yang cukup banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah. Beliau tinggal di Syam dan wafat pada tahun 18 H. Haditsnya banyak diriwayatkan oleh Imam ahli hadits, diantaranya Imam Ahmad, Ibnu Majjah, Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain sebagainya.
Nama asli dari Ibnu Majah adalah Muhammad bin Yazid bin Mâjah al Qazwînî. Nama yang lebih familiar adalah Ibnu Mâjah yaitu laqab bapaknya (Yazîd). Kuniyah beliau: Abu ‘Abdullâh
Nasab beliau:
a.    Ar Rib’I; merupakan nisbah wala` kepada Rabi’ah, yaitu satu kabilah arab.
b.    al Qazwînî adalah nisbah kepada Qazwîn yaitu nisbah kepada salah satu kota yang terkenal di kawasan ‘Iraq.
Tanggal lahir:
Ibnu Majah menuturkan tentang dirinya; “aku dilahirkan pada tahun 209 hijriah. Referensi-referensi yang ada tidak memberikan ketetapan yang pasti, di mana Ibnu Majah di lahirkan, akan tetapi masa pertumbuhan beliau berada di Qazwin. Maka bisa jadi Qazwin merupakan tempat tinggal beliau. 

2.      Hadits 43 : Busana dan Aksesoris Cermin Jiwa

Abu hurairah adalah Abd ar Rahman ibnu Sakhr (Abdullah ibn Sakhr) adalah dausy at-Tamimy. Beliau lahir tahun 21 SH/602 M. Abu hurairah datang ke madinah pada tahun khaibar, yakni pada bulan muharram tahun 7 H, lalu memeluk agama islam. Beliau meriwayatkan hadits sejumlah 5.374 hadits.

Hadits-haditsnya banyak diriwayatkan oleh sahabat dan tabi’in. Diantara para sahabat adalah Ibnnu Abbas, Ibnu Umar, Annas, Watsilah ibn al-Asqo’, Jabir ibn Abdillah al-Anshary.

Abu hurairah pernah menjadi gubernur Madinah, dan pada masa pemerintahan Umar, beliau diangkat menjadi gubernur di Bahrain, kemudian beliau diberhentikan. Beliau meninggal d imadinah pada tahun 59 H=679 M.

Nama asli dari Imam Muslim adalah Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi Kuniyah beliau: Abdul Husain

Nasab beliau:
a.    Al Qusyairi; merupakan nisbah kepada Qabilah afiliasi beliau, ada yang mengatakan bahwa Al Qusyairi merupakan orang arab asli, dan ada juga yang berpendapat bahwa nisbah kepada Qusyair merupakan nisbah perwalian saja
b.    An Naisaburi; merupakan nisbah yang di tujukan kepada negri tempat beliau tinggal, yaitu Naisabur. Satu kota besar yang terletak di daerah Khurasan
Tanggal lahir:
Para ulama tidak bisa memastikan tahun kelahiran beliau, sehingga sebagian mereka ada yang berpendapat bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 204 Hijriah, dan ada juga yang berpendapat bahwa kelahiran beliau pada tahun 206 Hijriah. 

E.     Keterangan Hadits

F.      Aspek Tarbawi

1.      Hadits 42 : Miras dan Amoral Intertainment
a.       Demi terciptanya keharmonisan dalam masyarakat umat Islam hendaklah menjauhi khamer yang mengerus moral sebagian umat Muslim.
b.      Hendaklah kita tidak berlebih-lebihan dalam memenuhi kebutuhan yang bersifat kesenangan pribadi.
c.       Perilaku bersenang-senang seperti bernyanyi dan menari-nari dengan para biduan adalah identik dengan kebiasaan raja yang dzalim.
d.      Dalam hidup bermasyarakat kita harus mengedepankan nilai-nilai etika dan hidup saling menyayangi sesama.
2.      Hadits 43 : Busana dan Aksesoris Cermin Jiwa
Dari hadits tentang busana dan aksesoris cermin jiwa, maka terdapat nilai pendidikan sebagai berikut:
a.    Gunakanlah pakaian yang sesuai dengan syariat agama
b.    Pendidikan juga diperuntukkan bagi etika dalam berpakaian
c.    Menutup aurat harus memperhatikan  cara dan etika dalam berpakaian menurut islam.

BAB III
PENUTUP

Dari makalah di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hidup bermasyarakat kita diajarkan untuk menjaga hubungan sosial. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka semua hal yang dapat merusak hubungan sosial harus dijauhi. Dan apabila hubungan antara manusia dengan sesama manusia terjalin dengan baik, maka hubungan dengan sang Khaliq pun akan lebih baik.

Memperhatikan penampilan dan khususnya etika berpakaian itu penting dalam islam. Terbukti dari hadits Rosullah SAW diatas yang menyatakan bahwa seorang wanita yang berpakaian ketat walaupun semua auratnya tertutup tidak akan bisa mencium bau surga apalagi untuk masuk kedalamnya. Pribadi seseorang itu tercermin dari cara berpakaiannya.



Lihat Makalah Lain :





 
Top
close