Memahami arti ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa sudah dikatakan baik apabila maknanya dapat dipahami oleh komunikan. Ragam nonformal yang dipakai oleh mahasiswa sewaktu mengobrol dengan temannya di kampus, di pondokan, di kantin, di lapangan olahraga adalah salah satu contoh bahasa yang baik. Bahasa dikatakan tidak baik kalau maknanya sulit atau tidak dapat dipahami oleh komunikan.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang memiliki ragam formal dan taat pada kaidah bahasa yang baku. Yang dapat dijadikan contoh bahasa yang benar adalah bahasa yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar, bahasa dalam rapat formal, bahasa dalam sidang pengadilan, bahasa dalam seminar ilmiah, bahasa dalam siaran berita RRI/TVRI dan media sejenis. Bahasa yang benar pun menjadi tidak baik kalau tidak sesuai dengan situasi pemakainya.
Jadi, bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan sesuai dengan situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah bahasa baku. Yang perlu dipertimbangkan oleh pemakai bahasa adalah situasi dan kondisi aktual sebelum menetapkan pilihan ragam bahasa yang dipakai. Selajutnya, ragam bahasa akan mengindikasikan bahasa Anda tergolong baik saja, benar saja atau baik dan benar.